Tuesday, June 21, 2016

🎰 Semua Makhluk Allah Senantiasa Berzikir Mengingat Allah, Bagaimana dengan ANDA ? 🎰

Kalau kita cermati, kira-kira tumbuhan, hewan, dan benda-benda yang ada di sekitar kita berdzikir pada Allah SWT tidak ya?? Apakah cuma sang 'mukallaf' saja yang berkiprah untuk selalu berdzikir, menyebut dan mengagungkan asma-asma-Nya?? Dalam al-qur'an telah disebutkan:

تسبح له السماوات السبع والأَرض ومن فيهن وإن من شيء إلّا يسبِّح بِحَمْدِه وَلَكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبيحهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غفُورًا

“Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (Qs. Al-Israa’: 44)
Jika tumbuhan dan makhluk-makhluk Allah selain manusia (seperti: hewan, tumbuhan, batu, air, dan benda-benda yang lainnya) selalu berdzikir kepada Allah SWT lalu bagaimana dengan kita selaku khalifatu-l ‘alam? Kita yang sudah jelas-jelas oleh Allah SWT dikarunia akal fikiran serta hati untuk selalu menyebut asma-Nya dimanapun dan kapanpun, sungguh tidak layak untuk lalai dalam berdzikir kepada-Nya.
Berdzikir tidak harus duduk manis menghadap kiblat di dalam masjid, lalu membaca dzikir-dzikir sepanjang hari, sepanjang waktu. Ya... itu memang salah satu cara berdzikir, tetapi hal yang paling utama dalam berdzikir adalah mengingat Allah SWT di setiap detik kita, di setiap menit kita, di setiap jam kita, di setiap denyut nadi kita, di setiap langkah kita di manapun kita berada.

وإذا سألك عبادي عني فإني قريب أجيب دعوة الداع إذا دعان فاليستجيبوا لي واليؤمنوا بي لعلهم يرشدون
Artinya: “Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila dia berdo'a kepada-Ku. Dan hendaklah mereka memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku, agar memperoleh kebenaran.” (Qs. Al-Baqoroh: 182)
Firman Allah Swt dalam Al-qur’an:

فاذكروني أذكركم
Artinya: ”Ingatlah Aku (Allah), maka Aku (Allah) akan mengingatmu.” (Qs. Al-Baqoroh: 152)
Jadi, kalau kita tidak mau mengingat Allah, maka jangan pernah bermimpi bahwa Allah SWT akan mengingat kita. Ya, memang Allah SWT tidak akan pernah menyia-nyiakan hamba-Nya di dunia ini tanpa ada pengecualian sedikitpun, tetapi lain halnya di akhirat nanti, hanya manusia-manusia tertentulah yang akan mendapatkan pertolongan Allah di hari yang tiada pertolongan selain dari-Nya, di hari yang tidak ada lagi gunanya harta dan anak-anak kecuali siapa yang mendatangi Allah Swt dengan hati yang bersih.

يوم لاينفع مال و لا بنون # إلا من أتى الله بقلب سليم
الذين آمنوا وتطمئنّ قلوبهم بذكر الله ألا بذكر الله تطمئنّ القلوب
Artinya: “Dan orang- orang yang beriman yang hatinya tentram dengan mengingat Allah, bukankah dengan mengingat Allah hatinya menjadi tentram?!” (Qs. Ar-ro’du: 28)

والذاكرين الله كثيرا والذاكرات أعد الله لهم مغفرة وأجرا عظيما
Artinya: “Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah, maka Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 35)

Lalu kira-kira seperti apa ya tumbuhan itu berdzikir? Sekumpulan cendikiawan yang mengadakan penilitian terhadap tumbuhan menemukan bahwa sebagian tumbuhan mengeluarkan bunyi-bunyi halus yang tidak mampu didengar oleh telinga manusia, dan setelah ada penelitian lebih lanjut tak ada yang dapat menjawab tentang suara tersebut, dan akhirnya salah satu ilmuwan muslim dengan meruju’ kepada Al-Qur’an mengatakan bahwa suara tersebut adalah nada-nada lafadz dzikir mereka kepada Allah Swt. Subhanallah!
Akan tetapi -Wallahu a'lam bis-showab-, hanya Allah SWT Yang Maha Tahu, Yang Maha mengerti dengan detail bagaimana tumbuhan berdzikir kepada-Nya, yang pasti dan yang termaktub dalam Al-Qur'an bahwasannya semua makhluk yang ada di bumi dan dilangit pastilah mereka berdzikir kepada Allah Swt.

Bagaimanakah kita harus berzdikir?

Berdo'a merupakan salah satu cara berdzikir pada Allah SWT, karena dengannya sudah menunjukkan bahwa manusia mengingat Tuhannya yang selalu membutuhkan-Nya, Allah SWT berfirman:

Hendaknya ketika berdo'a memperhatikan waktu-waktu yang mustajab untuk itu. Adapun waktu-waktu yang mustajab untuk berdo'a sangat banyak, di antaranya: berdo'a di antara adzan dan iqomah, ketika bersholawat, ketika turun hujan, ketika berperang di jalan Allah, ketika khatam al-Qur'an, ketika sujud, ketika berbuka puasa, dan ketika hati sedang hudhur (hadir/khusyu'). Dalam waktu-waktu seperti ini hendaklah kita berdo'a, bertawajjuh (menghadap) pada Allah, karena Dia-lah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada seluruh hamba-Nya.
Lalu kenapa kita harus berdzikir??

Selain Allah akan mengingat kita, dengan berdzikir juga bisa menentramkan hati dan jiwa kita yang selalu ada rasa gundah, resah dan gelisah, seperti diterangkan dalam Al-Qur’an:

Bayangkan! Bagaimana seseorang harus menjalani hidupnya dengan gundah dihatinya?! Dengan resah yang berkepanjangan?! Dengan gelisah yang tiada berakhir?!
Perlu kita ketahui bahwa, tidak ada amalan lisan yang lebih afdhol atau utama setelah tilawatu-l qur'an selain berdzikir kepada Allah SWT, dan dengannya akan dikabulkan hajat-hajat kita, karena dzikrullah adalah washilah (perantara) seorang hamba kepada Robb-Nya. Selain itu Allah SWT telah menjanjikan pahala yang besar serta ampunan bagi hamba-Nya yang mau berdzikir kepada-Nya. Dalam Al-Qur’an disebutkan:

Coba perhatikan! Kenapa kebanyakan orang zaman sekarang cepat lupa? Menurut salah seorang guru di universitas Al-Ahgaff banat, itu disebabkan karena kurangnya berdzikir kepada Allah Swt. Lihat bagaimana orang-orang sekarang sudah banyak yang ghofil (lalai-adm) untuk dzikrullah?! Dalam artian, kalau kita mau berusaha untuk selalu mengingat Allah maka otak kita tak akan mengalami drop out sebelum waktunya, jadi kita tidak akan sering dan cepat lupa.
Bahkan banyak sekali orang-orang berdzikir hanya ketika sedang terkena musibah saja, setelah itu dia lupa begitu saja dengan pertolongan Allah SWT bahkan lupa akan bersyukur, seperti kacang lupa kulitnya saja. Na'udzu billah… Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang bersyukur, amiin.

Masih banyak sekali fadhilah yang bisa kita dapatkan dalam dzikrullah, karena memang di setiap apa yang Allah Swt perintahkan kepada hamba-hamba-Nya pasti ada hikmah di balik semua itu, hanya manusianya lah yang terlalu lemah untuk bisa membaca hikmah-hikmah tersebut.




Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Ada salah seorang Nabi yang singgah di bawah pohon, lalu ia digigit oleh seekor semut. Lalu ia membinasakannya dan mencari tempat persembunyian semut tersebut. Setelah itu, ia menyuruh untuk membakar tempat tinggal semut tersebut. Kemudian Allah menanyakan kepadanya : 
Apakah hanya karena gigitan seekor semut engkau membakar satu umat yang senantiasa bertasbih?”(Shahih, HR. Bukhari dan yang lainnya)Dalam kisah yang lain, Ahmad menceritakan, bahwa Waki’ memberitahukan kami, Mus’ir memberitahu kami, dari Zaid Al-Ami, dari Abu Shadiq Al-Naji. Dia bercerita, Sulaiman bin Dawud pernah hendak pergi mencari air (maksudnya : shalat istisqa’, meminta hujan kepada Allah SWT), lalu ia melihat seekor semut dengan bersandar ke punggungnya dan mengangkat kedua kaki depannya ke langit mengucapkan, “Sesungguhnya kami adalah salah satu makhluk dari makhluk-makhlukMu, kami sangat butuh siraman dan rezekiMu. Baik Engkau akan mengucurkan air dan rezeki kepada kami atau membinasakan kami.” Kemudian Sulaiman bertutur (kepada kaumnya), “Kembalilah pulang, kalian akan diberi air (hujan) melalui do’a dari makhluk selain kalian.” (HR. Imam Ahmad)Dari kisah tadi, ketika semut membutuhkan bantuan dan pertolongan, ia meminta kepada Allah semata. Lalu bagaimana dengan kita yang merupakan makhluk yang paling baik yang telah diciptakan Allah SWT? Kita senantiasa melupakan Allah SWT karena terlena dengan kenikmatan-kenikmatan dunia, jarang bersyukur atas karuniaNya, serta jarang berdo’a kepadaNya. Sebagian besar di antara kita masih saja menyekutukan Allah SWT. NaudzubillahHendaknya kita sebagai manusia merasa malu kepada semut yang selama ini kita anggap sepele, apalagi kepada Allah SWT.Sudahkah kita hadirkan Allah disegala urusan kita?

Wallahu a’lam,Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment